Selasa, 05 Maret 2013

Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa

Indonesia dahulu dikenal sebagai paru-paru dunia atau zambrud khatulistiwa. Julukan ini diberilan bukan tanpa alasan. Saat ini saja tercatat hutan di Indonesia seluas 137,09 juta Ha (kemenhut,2011) yang pada kenyataannya terus menurun luasnya tiap detik. Hal ini terjadi akibat berbagai alasan, antara lain:
1. Tekanan penduduk
2. Perubahan fungsi hutan, baik untuk pertambangan, perkebunan, pembangunan dll
3. Pembalakan dan pencurian kayu
4. Kebakaran hutan, dll
Selain itu tidak bisa dimungkiri hutan sangat dibutuhkan bagi masyarakat, baik fungsi ekologis maupun fungsi ekonomi. Bagaimana tidak pada tahun 2012 saja tercatat 19.410 desa terletak di dalam dan sekitar hutan, dimana di dalamnya terdapat 48.8 juta jiwa dan hampir 10, 2 juta diantaranya berada di garis kemiskinan.
Melihat angka-angka tersebut dapat mengakibatkan
1. Menstimulir kondisi kehidupan yang kurang kondusif terhadap kelestarian sumberdaya hutan
2. Terjadinya perusakan hutan (1 juta ha/tahun) dan masalah tenurial lain menjadi tidak mudah di selesaikan.
Untuk mendapatkan kondisi yang kondusif, berkurangnya pembalakan dan pencurian hasil hutan sehingga mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera adalah dengan pemberdayaan masyarakat yaitu.dengan jalan meningkatkan kapasitas individu dan pemberian akses terhadap hutan
Kegiatan yang saat ini digalakan oleh kementerian kehutanan dalam pemberdayaan masyarakat adalah dengan program hutan kemasyarakatan (HKm) dan hutan desa (HD).

Rabu, 21 Desember 2011

jadi PNS hidup jadi (lebih) terjamin???

Gw inget saat jaman kuliah pas ditanya mau ngapain setelah lulus, dengan mantap gw jawab bakalan jadi PNS. Ya jd PNS ato panjangnya Pegawai Negeri Sipil, alasan gw sederhana "itu titah dari orang tua"
Di jaman yang katanya globalisasi, pasar bebas sekarang ini pekerjaan menjadi PNS masih jadi primadona. Harus diakui PNS memberikan banyak "kemudahan" terutama iming-iming dana pensiun yg abadi.
Tapi benarkah menjadi PNS itu (lebih) menjanjikan??? Sebuah pertanyaan yg mungkin akan mudah dijawab. Menjadi seorang PNS dengan mudah melanggar jam kerja (pas nulis ini gw lg di jalan menuju kantor) bahkan dengan mudahnya membolos. Jadi ingat jaman kuliah, kalo bolos lebih dari 20 % jumlah pertemuan trus ga bole ikutan ujian. Coba PNS, lu ga masuk 1 minggu paling jd bahan gosip bapak-bapak (ini juga penomena PNS, bergosip ga hanya punya kaum hawa tp juga adam:))). Kembali ke bolos, tu orang tetep dapat gaji full di tambah dinas luar yg tetep di kasih walau dia ga ikutan.
Itu baru satu poin yang bagi orang-orang jafi trendmark PNS "ga bisa disiplin waktu"
oh ya ada lg nih yang membuat PNS (lebih) terjamin. Mana ada pekerjaan yang cuma duduk-duduk dapet duit, selain pengemis di trotoar jalan, mungkin hanya PNS yang bisa begitu. Perjalan fiktif (PF) itu namanya. Coba bandingkan kalo pengemis cuma dapet puluhan ribu (kalo berunntung) perhari. PF bisa dpt jutaan tiap tandatangan.
Selain 2 hal itu masih banyak "kemudahan" yang diberikan pekerjaan yang dinamakan PNS ada juga yang positif misalnya kredit bank, perumahan, status sosial naik, dll.
Oy masih banyak memang kemudahan yang diberikan ga bakal muat waktu buat nulisin semua, tp yany paling menggiurkan terutama bagi yang bujangan adalah seorang PNS adalah idaman bagi calon mertua (pengalaman pribadi nih)
segini dulu ya tulisan ini. Ntar d sambun g cz dah mau nyampe kantor nih, ditulisan selanjutnya bakalan gw ceritain bahwa lu mesti mikir panjang kalo mau jadi PNS. Trus apa yang mesti lu siapin buat jadi PNS yang (menurut gw) baik.
Published with Blogger-droid v1.7.4

Kamis, 06 Januari 2011

Selamat Datang LIga Primer Indonesia, Apa yang mereka tawarkan??

Tepat tanggal 8 Januari 2011 nanti sebuah kompetisi sepakbola bertajuk Liga Primer Indonesia akan bergulir dengan laga Solo FC melawan Persema Malang di Stadion Manahan Solo akan jadi pembuka.Belum lahir saja LPI sudah mengalami banyak konflik. banyak nada setuju dan mendukung namun banyak pula yang menghujat dan menentang. terutama PSSI sebagai induk Sepakbola di Negeri kita tercinta. PSSI menganggap LPI sebagai organisasi Ilegal dan tidak dikenal dan melarang LPI untuk menggelar kompetisi. PSSI menganggap LPI sebagai sebuah tandingan bagi Indonesia Super League (LSI), yang akan mengancam kelangsungan ISL sebagai satu-satunya Kompetisi yang diakui oleh PSSI.

Lalu apa yang lebih baik??tentu saya belum bisa menunjuk salah satu dari ISL atau LPI, saya hanya berharap LPI diberi kesempatan untuk membuktikan diri.
berikut saya coba melihat perbedaan antara ISL dan LPI

Indonesia Super League (ISL):

ISL dengan payung PSSI.
Afiliasi regional: AFC
Afiliasi Internasional : FIFA

- Struktur Saham:
Yayasan: 5 persen
Klub: 0 persen
PSSI: 95 persen

- Pembagian Hak Siar TV :
Hanya uang kompensasi siaran langsung : 0 persen

- Pembagian Sponsor Utama : 0 %


- Keuntungan : 100 persen untuk PSSI/PT Liga Indonesia

- Wasit : Lokal
- Sumber Dana : APBD
- Badan Yudisial : Komdis dan Komding PSSI
- Peserta : 18 klub
- Sponsor : PT. Djarum (Rp.41.5 milliar)
- Hadiah : Rp.1,5 milliar

Liga Premier Indonesia (LPI):

LPI: dengan payung PSSI
Afilliasi Regional: AFC
Afiliasi Internasional: FIFA

- Struktur Saham:
Yayasan: 100 persen klub


- Pembagian Hak Siar TV:
Klub: 100 persen


- Pembagian Sponsor Utama :
Klub: 100 %

- Keuntungan:
Share Klub Peserta: 80 persen
Untuk Pembinaan: 20 persen

- Wasit: Asing (2 tahun)
- Sumber Dana: Investasi Rp.15-20 M/klub
- Badan Yudisial: Komdis dan Komding LPI
- Peserta: 18-20 klub
- Sponsor: Konsorsium investor
- Hadiah: Rp. 5 milliar.

Sumber: Tempointeraktif

LPI muncul dari ide profesionalisme klub, dimana klub-klub ISL saat ini masih banyak yang masih menyusu kepada APBD, padahal pada awal kemunculannya sebagai pengganti Divisi Utama Liga Indonesia, ISL diharapkan mampu menjadi mandiri, tidak lagi bergantung kepada APBD. Tapi kenyataannya jauh api dari panggang, bukannya mandiri banyak klub yang hanya berubah menjadi BUMD, yang artinya masih mendapat subsidi walaupun sebagai badan usaha tidak jelas untung ruginya.

untuk itulah LPI muncul, sistem yang berasaskan kemandirian memang menjadi impian selama ini. APBD yang diharapkan untuk pembangunan, lebih banyak tersedot ke Sepakbola. Saat APBD macet, gaji pemain pun nunggak, hal inilah yang dijanjikan tak akan terjadi di LPI. Klub bisa mandiri (walau awal dikasih modal), gaji tak lagi nunggak (ingat hak siar jadi hak klub juga loh), APBD bisa dialokasikan untuk yang lebih penting (klo tetep buat sepakbola buat benahin fasilitas lah, bukan buat gaji pemain asing).

tapi bukan berarti LPI menjadi sempurna dan ISL bakalan ditinggalkan. seperti yang kita ketahui, fanatisme masyarakat indonesia sangat besar, dan tim-tim tradisional yang memiliki basis fans besar masih ikut bersaing di ISL. selain itu dana yang lebih melimpah di ISL membuat kualitas pertandingan di ISL akan lebih menarik di banding LPI (pemain terbaik negeri masih banyak yang berlaga di klub ISL.

Jadi mari kita tunggu kiprah LPI dalam memperbaiki persepakbolaan negeri. selain itu harapan untuk PSSI tercinta, mohon jangan tengok LPI sebagai saingan, tapi lihat kenapa LPI lahir. berasal dari kekecewaan dari janji-janji palsu yang pernah diucapkan

Selasa, 02 November 2010

untukmu

Sayang.......
Aku ingin akulah yang pertama menemukan uban di antara helai-helai rambutmu dan menggaruknya ketika engkau mengeluh kulit kepalamu tiba-tiba menjadi lebih gatal dari biasanya.
Dan ketika helai-helai itu semakin bertambah dengan suka cita aku akan menyisirinya, tak perlu meminta pewarna rambut. Sayang, rambut kelabumu kan tampak seksi di mataku.

Tak perlu khawatir.......
Aku siap mencarikan kacamatamu ketika kamu lupa tempat menaruhnya. Atau akan kubuatkan sebuah kotak segala ada, tempat engkau dapat menaruh semua barang dan perkakasmu sesukanya.
Ketika malam-malam dingin dan rasa ingin pipis tak tertahan lagi, jangan ragu untuk membangunkanku.
Sayang..... ini tanganku di sampingmu jangan ragu jadikan tanganku sebagai peganganmu.

Sayang.......
Aku tidak menginginkan yang muluk-muluk.
Aku ingin mendampingi masa tuamu, aku ingin tua di sampingmu, bersamamu.

Sehat, sehatlah sayang.......
Agar engkau juga sempat meraba kepalaku yang ditumbuhi uban, agar sempat aku memamerkan gigiku yang mulai tanggal.

Sehat, sehatlah sayang.......
Agar ketika kita tua, kita masih sanggup menemani anak cucu kita bermain bersama. Atau sekedar mengunjungi mereka saat hari libur tiba. Kupikir lebih baik kita saja yang mengunjungi mereka sambil membawakan makanan kesukaan mereka.
Mungkin nanti anak cucu kita akan lebih sibuk dari hari-hari sibuk yang kita jalani sekarang. Kita akan jadi orang tua yang paling pengertian ya kan, sayang.....

Sayang.......
Aku ingin tetap mesra bersamamu, hingga tua. Tetap membisikkan kata cinta, meski pendengaran kita semakin berkurang.
Jangan malu untuk sedikit berteriak di telingaku ya...?!
Kau tahu, aku sangat suka mendengarkan ungkapan sayangmu.

Ku ingin kita.......
Tetap saling memanja, semampu tenaga yang masih kita miliki.
Anak, cucu, ponakan dan keluarga kita pasti akan menyangi kita berdua, tapi percayalah aku yang paling tau cara memanjakanmu demikian engkau yang paling tau cara memantik binar di mataku.

Bila waktu memang menggerus banyak hal.....
Bila usia memang mengikis banyak hal.....
Aku berharap, semoga itu bukan cinta dan kasih sayang kita.

Bila memang tiada yang abadi.....
Bila memang semua akan berakhir.....
Bila memang semua akan terhenti.....
Aku berharap, sepanjang waktu yang kita miliki, temani aku untuk melakukan yang terbaik untuk cinta yang kita punya.
Menjadikan cinta dan hubungan yang kita bina sebagai anugerah paling indah dan paling berharga.

Apapun boleh berhenti, tapi tidak dengan niatan tulus untuk saling mengasihi.

Apapun boleh usai, tapi tidak dengan upaya gigih untuk saling mejaga, upaya gigih untuk saling membahagiakan.

Sayang.......
Hari ini, menit ini, detik ini, aku seperti bisa menatap proyektor besar tak bertepi, memutar film tak berjudul yang kita perankan, ada dua tangan keriput yang saling menggenggam.
Tanganku dan tanganmu.

Tapi ketika adegan berganti, saat film hampir usai, aku tak sanggup lagi menatapnya.
Semua menjadi kabur dan basah oleh Air Mata.
__________________________________________________

Ku ingin mencintai mu sepenuh hatiku, tapi tak bisa
Ku ingin bersama mu selamanya, tapi takkan mungkin
Ku ingin sehidup semati dengan mu, tapi semua itu gombal belaka
Karena ku ingin hanya Allah dihati ku
Yang takkan meninggalkan ku, takkan berpisah dan selama-lamanya karena semua itu bukan gombal

Kalau pun aku mencintai mu, itu karena ALLAH
Karena DIA-lah yang menggerakkan hati ku untuk menyayangi mu
I love you.....


##-Just for you...!!
Who ever be apart in my LIFE...

Kamis, 26 Agustus 2010

Akhir Kisah yang Tak Pernah Bermula 2

atas nasehat seorang temen akhirnya kisah ini masuk ke chapter k-2, dy bilang lucu juga kali klo nanti 5 tahun lagi dibaca, tentang kisah hidup di masa lalu. selain itu ngegantung banget sih tu cerita, bener-bener ga nyambung ma judul "akhir cerita yang tak pernah bermula". Jadi inilah bagian ke-2 dari kisah ini.

ada yang pernah bilang "kau bersamanya karna mencintainya" tapi bagi gw sebuah hubungan ga perlu diawali dengan perasaan cinta setengah mati, yang rasanya tak mampu hidup tanpa ada dia di sisi gw, tapi hubungan itulah yang menciptakan cinta bahasa jawa nya Witing Tresno Jalaran soko kulino (cinta ada karna terbiasa). Toh banyak pasangan yang pacaran atau bahkan menikah atas nama cinta, tapi tak sedikit dari banyak itu juga yang kandas di tengah jalan. apakah cinta itu tak pernah abadi??

kata-kata yang entah dulu gw dapet dari mana itulah yang meyakinkan diriku untuk terus menjalani hubungan ini walau dengan status Long distance Relationship (lagi). ini LDR yang ke-2 buat gw, yang pertama ga usah diceritain deh..males ingat akhirnya. dari pengalaman pertama itu gw yakin kalo gw ga bakalan gagal lagi kali ini.

Bagi gw waktu itu dari pada cinta 100 % di awal kemudian makin hari makin berkurang sampai akhirnya habis, bukannya jauh lebih baik tanpa cinta tapi trus memupuk cinta itu menjadi makin besar setiap hari.


akhirnya hubungan ini pun berjalan, hanya mengandalkan program promo dari sebuah provider seluler hubungan ini menjadi indah, berbagi cerita, suka, duka, canda, kangen sampe gombalan ketinggalan jaman macam "eh kok langit muram yak.."
"kenapa?" dia bartanya "mau ujan ya disana?"
" gak kok, bintang nya kamu sandera di mata kamu,jadi langit na muram"
atau
"eh kamu ada keturunan dokter yak??"
"habis kamu hebat banget bisa menyuntik hati ku dengan cinta yang menggelora" jadul ga tuh..

hari demi hari pun terlewat, walau hanya lewat suara atau lewat dunia maya, akhirnya aku merasakan bahwa gw ingin dia ada, tiap pagi tak pernah melewatkan ucapan "selamat pagi" "have a great day honey" atau sekedar bilang "dah bangun hun??" merasakan kalo gw mulai menanam benih-benih cinta.


Tak terasa sebulan berlalu, hanya suara yang menyirami benih-benih cinta. Namun kurang lengkap tanpa ada pertemuan, menatap mata, mempelajari gerak tubuh, dan pasti ingin merekam semua tentang dia dihati,

Sebuah keputusan untuk menemui nya pun gw ambil untuk menemuinya, menyeberangi laut jawa menuju bogor untuk mengatakan kalo gw telah jatuh akan cintanya. Sebuah keputusan yang akhirnya bakalan gw sesali..:(. yeah di sedikit waktu libur gw coba buat ngasih tau ke dia klo gw serius ma hubungan ini.

Penantian hari pertemuan berlalu dengan cepat, tentu karna dia slalu ada di tiap pagi, siang dan malam gw. kadang takut sih pas ketemu dia bilang "lu dah berubah yak" dan gw langsung pasang aksi kotaro minami mu berubah jadi kesatria baja hitam trus manggil belalang tempur. krik..krik..krik..krik...namun ga ngurangin persiapan buat sebuah first date...dari baju, kado parfum, mpe potongan rambut (hehehe).

Namun di sebuah malam (setelah hampir seminggu rada jarang kontak) saat gw telpon dy -setelah mencoba beberapa kali-
"hallo" suara di ujung telpon sana

"hi, kok tadi susah masuk sih...nyoba beberapa kali ga bisa2. Bis nelpon yak??"tanya gw bingung karena jam dah nunjukin jam 11 malem

"iya, tadi ada temen curhat" dia mengaku "lagi bete piket katanya"

"cowok??"

"iya..." hening.

Tiba-tiba dia bilang "kalimantan tuh jauh ya (banget). Coba kamu ada di sini, atau di jakarta, semarang ato surabaya" kayak nya gw dulu pernah denger ada cewe yang bilang gini juga deh ma gw "aku ga bisa ninggalin kota ini, blum pernah sekalipun ninggalin kota ini terlalu cinta dengan kota ini" krik...krik....krik

"Hun, jadi kamu minta putus" gw tau ini bermuara kemana
"Ya udah...tiga hari lagi aku telpon" telpon gw tutup. kembali cinta bikin gw ga bisa tidur malam ini.

selanjutnya bisa ditebak. tiga hari kemudian ga ada keajaiban yang terjadi, akhirnya kami putus tanpa pernah bertemu. hanya suara dan dunia maya yang mempertemukan, semua janji, semua rencana bagai terbang terbawa awan..hilang dan jatuh bersama hujan menuju lautan...hanya tinggal selembar tiket pulang-pergi banjarmasin-jakarta yang entah akan jadi apa.


tahu kah kamu kawan "bahwa saat kamu merasa telah memberikan segalanya, mungkin sebenarnya kamu tak melakukan apa-apa"

oh ya..tiket itu akhirnya ke pakai buat prajabatan trus gw ma dia akhirnya ketemu di Terminal DAMRI Bogor-Cengkareng walau hanya beberapa menit dan hanya 1 kalimat yang dia ucapkan "ini dari mamah, dimakan ya." setelah itu bubar jalan. Padahal pengen banget ngelakuin

"just take my hand, look in through my eyes and say gutbye"

Jumat, 13 Agustus 2010

Dunia tak selebar daun kelor

Dunia tak selebar daun kelor-dalam arti sebenarx-
tahu kah kamu kawan,sampai umur 22,aq yg mengaku orang banjar asli,tak pernah tau kl d sisi timur kalimantan selatan ad pulau selain pulau laut. Ironis bkan.
Aq yang selalu bangga akan kebanjaranku,bangga sebagai anak yg d besarkan di sekitar orang yang juga banjar,merasa tau banyak tentang banjar,tp ternyata tak tau apapun
Ironis. Tak tau tapi berkoar-koar..
Aq beruntung pekerjaan ku d sebuah instansi pemerintah yg mengurusi kehutanan,memberiku peluang untuk lebih mengenal 'banjarku' tak pernah rasanya ikut membuat 're-eng' potongan2 bambu yg biasa d jadikan bahan membuat kandang ayam atau pagar,atau menerobos n melihat kehidupan orang d pegunungan meratus...
Yang terakhir tentu perjalanan ke pulau sebuku,sbuah pulau d timur pulau laut kotabaru kalsel,tak pernah terbayang ada orang banjar yg menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian,orang banjar yang lebih menyukai jadi pedagang,petani,atau pemilik kebun karet, memilah-milah ikan,merangkai jala, dan berlayar k laut lepas untuk mencari ikan,
Dunia tak selebar daun kelor kawan

Senin, 02 Agustus 2010

Hanya ada di Indonesia

VIVAnews - Laga final Piala Indonesia 2010 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, tadi malam, diwarnai intervensi Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Alex Bambang Riatmodjo untuk mengganti wasit Jimmy Napitupulu. Mabes Polri akan mengklarifikasi ke Alex Bambang.
"Tentunya, Kapolda punya pertimbangan sendiri," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 2 Agustus 2010.
Edward enggan berkomentar banyak terhadap aksi Alex Bambang itu. Yang pasti, kata dia, Mabes Polri akan melakukan cek silang kepada yang bersangkutan.
"Nanti saya cek apa alasannya. Saya cek dulu ke Kapolda," kata Edward. Mabes Polri yakin sikap Alex Bambang itu atas pertimbangan yang sangat penting. "Kami akan kroscek dulu apa pertimbangannya," ujarnya lagi.
Dalam pertandingan kemarin, babak kedua final Piala Indonesia tertunda lebih dari 40 menit. Pertandingan tidak bisa dimulai karena Alex Bambang Riatmodjo meminta wasit Jimmy Napitupulu diganti. Ia menilai wasit tidak adil dalam memimpin pertandingan.
"Kalau wasit tidak adil akan berpengaruh pada penonton, apalagi dalam jumlah sebanyak ini. Keamanan bisa kami jamin, tapi kalau wasitnya tidak adil kan bisa repot," kata Alex Bambang kemarin.
Sementara itu, Jimmy menolak permintaan orang nomor satu di kepolisian Jawa Tengah itu. "Piala Dunia antara Jerman lawan Inggris. Inggris membuat gol tapi tidak disahkan oleh wasit. Diganti nggak wasitnya? Ada polisi intervensi? Tidak ada!" kata Jimmy. (One)